Kamis, 30 Desember 2010

Kumpulan Puisi LIza Martha

Makna waktu...
Perenung alam segala bakti
 Satu tujuan berjuta langkah beribu cara...
Mematikan, mengerikan bagi jiwa-jiwa yang nyaris mati...
Memilih taruhan nyawa...
Benamkan kampak-kampak duka, belatih keji..
Hanyut dalam mata yang tak berkelopak menjadi perih...
Saat perenungan itu....
Aku tidak paham tentang waktu...
Kata orang yang paling akrab dengannya buku usang
(27 November 2010)
Tuan Negeri itu..
Hamparan nan sunyi artikan satu detik waktu dari kumpulan jutaan masa...
Dahulu tak tertulis sedikitpun dari kitap siang yang aktif sembunyikan malam...
Dan malampun setia lindungi teriakan siang..
Buhul-buhul kelambu tanah
Cerita tiap langkah ukiran kaki yang bingung
 Lantaran jejak siapa?
Hamparan sunyi hakimi setiap cela tanpa suap
Sembunyi dua alam atas sayap-sayap suratan semesta..
Teringat rindu para dermawan,
Penyumbang air mata kala bersama...
Bergelimang parfum duka untuk teruskan sampai kesini..
Di atas hamparan sunyi,
Terpancang kokoh nama-nama tuan negeri
Negeri sejati bagi tiap penikmat nyawa...
(20 Desember 2010)
Tarian Keabadian
Di batu itu,
Telah kita ukir baris cerita bathin...
Yang bertema keajaiban tarian cinta
Tema yang tak terbatas oleh benteng keabadian...
Menghidupkan kembali tulisan senja,
Yang hampir hilang di telan malam...
(29 November 2010)
Keajaiban Subuh
Diam-diam subuh tawarkan satu keagungan
Bumi jiwa dalam pelukan kasih
Hidupkan asa yang tak terdeteksi itu...
Berlaut jingga di pucuk-pucuk mimpi
Tunjukkan bayang-bayang pipit kembangkan sayap..
Di bawah kedamaian langit cinta...
Hujan senyum sejukkan rasa dalam tiap-tiap sudut dimensi kehidupan...
Remang-ramang warna subuh mulai memudar...
Tampak di sana maha sempurnah penciptaanNya...
Subhanallah....
(13 Desember 2010)
Sang Desainer
Tancapkan tongkat juang sebagai pancang tali-tali itu...
Ada sedetik masa, taklukkan serpihan bambu...
Adalah keping jutaan dari penyusun tugu yang kokoh...
Kelak menjadi simbol kenangan yang kekal
Satuan sekon dapat maknai misteri-misteri adanya desainer tugu itu...
Ialah terlahir dari sejuta kenikmatan dan kepercayaan
Dengan tangan halus ia tumbuh,
Karena ia kan menjadi seniman jiwa di Negeri ini....
Teramat hebat pemutar waktu...
Puzle-puzle kemaren belum tesusun rapi...
Mata yang baru saja tertidur…
Gamang memandang keluar jendela
 Mentari itu telah tinggi...
Kupu-kupupun mulai terbang tinggalkan taman...

Teringat kembali sang desainer...
Siapkan tugu itu....
(04 Desember 2010)
Keindahan Semu
Geluti diri, karena tubuh ini mulai melemah...
Hancurkan tiap pemanis rasa gunda yang sungguh mengganas..
Bukan bisa ular yang mematikan...
Tapi racun hati yang kacaukan asa...
Dengar cerita tentang sebongkah pualam jingga yang indah lagi kokoh
Hanya dengan keyakinan kuatkan impian,
Penyusun tebing nan curam...
Dan taukah?
Ia hanya sekedar ciptakan senyum keindahan yang terjaga...
(06 Desember 2010)
Senyum Luka
Gila sadar di ujung senyumku
Menguak tanya....
Tanpa kalimat,
Sebab bukan rangkaian kata biasa...
Ku sanjung agar...
Hilangkan badai-badai senja itu...
Sembunyikan makna tiap dimensi bentuk
Maya atau nyata..
Ubah deruh mimpi seorang gadis
Warna langit di kuncup-kuncup mawar
Memudar malu
Mata faset berkeliling hirup kiriman angin syurga
Tanpa kenal keangkuhan
Seperti ulat daun pemangsa rindu
Sajak-sajak rumit pada senyumku....
Kirimkan salam perih untuk kuncup-kuncup mawar itu....
Gugah duri-duri tangkai yang telah lukai bunga-bunga taman....
(21 Desember 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Laman

Total Tayangan Halaman


Pencarian itu dimulai dari rindo orang tua... Jika menginginkan jalan Tuhan, maka carilah ridho orang tua...

Entri Populer

About Me

Foto saya
Batusangkar, Sumatera Barat, Indonesia
Saya hanyalah seorang insan yang tengah mencari jati diri... dalam rangka memperbaiki kehambaan diri kepada sang Khalik...

Cari Blog Ini